Proses Pemilihan Umum Mahasiswa (PEMILWA) dimulai pada 7 Desember 2021 dengani dibukanya pendaftaran partai mahasiswa, ada beberapa kejanggalan dalam prosesi ajang tahunan di kampus islam Jogja. Dari empat partai yang ikut berkontestasi di PEMILWA tahun ini, PPUM (Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa) Universitas menetapkan dua calon yang bersaing di posisi Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa.
Kejanggalan yang dimaksud ada pada bagian pencalonan Presma, di mana adanya indikasi permainan kongkalikong antara calon Presma Uin Suka nomor urut 01, Syaidurrahman Al Huzaifi dengan pihak penyelenggara PEMILWA. Ada beberapa fakta pendukung yang mengarah pada indikasi tersebut. Fakta terkuatnya adalah adanya hubungan baik antara calon 01 Syaidurrahman Al Huzaifi dengan Ketua PPUM Universitas, yaitu Zainul Abidin.
Dari informasi yang ada, bahwa hubungan , Syaidurrahman Al Huzaifi dengan Zainul Abidin selaku Ketua PPUM Universitas faktanya berangkat dari fakultas yang sama (Ushuluddin). Tidak hanya itu, fakta ini diperkuat dengan terpilihnya Ketua Partai pengusung Syaidurrahman Al Huzaifi juga berangkat dari Fakultas Ushuluddin. Tidak cukup sampai di situ, adanya Koordinator Verifikasi, Mohammad Arisyi juga berangkat dari Fakultas Ushuluddin. Ketua Tim Arbitrase yang bertugas mengurusi saat ada sengketa dalam PEMILWA, Muhammad Ainul Yaqin juga berangkat dari Fakultas Ushuluddin.
Adanya permainan struktur di PPUM dan Tim Verifikasi ini melalui penunjukan langsung oleh Ketua Senat Mahasiswa Universitas, yang biasanya dibentuk melalui musyawarah mufakat, di mana penunjukan ini dikeluarkan melalui Surat Keputusan No. 03.UIN.SUKA/A-1/SEMA-U/XI/2021 no yang ditanda tangani langsung oleh Abdul Azisurrohman selaku Ketua Senat Mahasiswa pada tanggal 27 November 2021. Setelah ditelusuri, Abdul Azisurrohman selaku Ketua SEMA-U 2020-2021 adalah teman dekat satu Fakultas dengan calon Presma Syaidurrahman Al Huzaifi.
Adanya fakta yang sudah dipaparkan, mulai dari jabatan Ketua SEMA-U, Ketua PPUM Universitas, Ketua Tim Arbitrase, Koordinator Verifikasi yang sama-sama berangkat dari Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam tak lain dan tak bukan memiliki satu tujuan, memuluskan dan memenangkan calon Presma nomor urut 01, mulai dari pencalonan sampai pemenangan, bahkan jikalaupun adanya sengketa.
Fakta-fakta yang terungkap di atas menguatkan indikasi permainan dalam rangka memuluskan pencalonan Syaidurrahman Al Huzaifi dan menjamin kemenangan di Pemilwa UINSUKA. Tentu permainan ini sangat menciderai nilai-nilai demokrasi di kampus yang seharusnya dapat menjadi pembelajaran untuk mahasiswa secara menyeluruh, di mana demokrasi selalu digaung-gaungkan oleh semua mahasiswa. Dan dalam tulisan ini, kami menyertai profil-profilnya.
1. KETUA SEMA-U PERIODE 2020-2021
a. Nama : Abdul Azisurrohman
b. Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam
c. Angkatan : 2017
2. KETUA PPUM UNIVERSITAS 2021
a. Nama : Zainul Abidin
b. Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam
c. Angkatan : 2018
3. KETUA TIM ARBITRASE
a. Nama : Muhammad Ainul Yaqin
b. Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam
c. Angkatan : 2017
4. KETUA TIM VERIFIKASI
a. Nama : Mohammad Arisyi
b. Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam
c. Angkatan : 2018
5. CALON PRESMA 01 UINSUKA
a. Nama : Syaidurrahman Al Huzaifi
b. Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam
c. Angkatan : 2018
Dengan adanya fakta demikian, kita sebagai mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tentu memiliki kesamaan persepsi, layakkah PEMILWA ini tetap diselanggarakan ? dan Pantaskah calon Presma nomor urut 01 untuk tetap memaksakan diri maju sebagai Presma UIN SUKA ?
*tulisan dibuat oleh Pilar Demokrasi UINSUKA