Sejarah terbentuknya Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Advokasia adalah diilhami atas kegelisahan bersama dalam menetukan ruang untuk menuangkan ide dan gagasan idealisme mahasiswa sebagai agent of change (social engineering). Dalam era yang sangat represife dan otoriter (orde baru), mahasiswa sebagai “benteng akhir” dan avant garde kekuatan perjuangan rakyat selalu bergerak dalam berbagai ranah perjuangan social (social striggle) termasuk dalam hal wacana (discourses) dan pemberitaan.
LPM Advokasia yang dahulunya bernama Majalah Mahasiswa (MM) Advokasia berdiri pada Agustus 1992 sebagai Badan Otonom Mahasiswa (BOM) Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Syari’ah yang diprakarsai oleh Marzuki Wahid (Ka. Puslit Depag RI), Musoffa Irfan (Dosen Fak. Syari’ah), Umaruddin Masdar (Dir. Klik), Yasir Alimi (aktif di Asia Foundation). Seiring berjalanya waktu dan perkembangannya, MM Advokasia berganti menjadi Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Advokasia. Dalam menelorkan wacana atau gagasan kritis dan segar serta melekukan counter discurses terhadap rezim status quo dengan menggunakan tabloid mahasiswa, setelah beberapa waktu tabloid diganti dengan majalah dan bulletin untuk mengusung gagasan tersebut.
Di era orde baru LPM Advokasia sempat dibredeli oleh penguasa ketika melakukan counter wana yang membuat ”gerah” para penguasa. Namun, hal tersebut dapat disiasati dan alhamdulillah sampai saat ini LPM Advokasia tetap eksis. Dalam melakukan pengkaderan, LPM Advokasia telah mendudukkan kader-kadernya seperti; A. Zainal Fanani (Mantan Koord. Advokasi Nasional Persatuan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI), sekarang Hakim di salah satu pengadilan di jawa timur), Agus Slaim (Mantan Sekjend Dewan Kota PPMI Jogja, pernah magang di Majalah TEMPO), Imam Ali Bashori (Wa Sekjend Dewan Kota PPMI Jogja), Vira Mubayyinah (Mantan penyiar radio Star FM Jogja, sekarang sekretaris salah satu perusahaan nasional di Surabaya), Ahmad Munir (Redaktur Bulletin Ikhtilaf LkiS dan Koord Pers Mahasiswa PTAI Se-Indonesia untuk wilayah Jogja-Jateng), Nur Kholik Ridwan (Penulis buku dan eks Editor LKiS), Hadi S. Khulli (Penulis Novel Derap-Derap Tasbih, best Seller) dan beberapa mantan kader yang ada di parpol, LSM dan instansi pemerintahan serta berbagai prestasi yang lain yang telah diraih.
Selain para kader yang telah mempunyai prestasi yang sangat membaggakan, LPM Advokasia juga mempunyai prestasi tingkat nasional, yakni pada LPM Award 2005 di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung yang diselenggarakan oleh Dirjend Kelembagaan Agama Islam yang diikuti oleh LPM PTAI (Perguruan Tinggi Agama Islam) se-Indonesia. Pada event tersebut LPM Advokasia mendapatkan Juara Nominator pertama dari dua belas nominator yang ada.
LPM Advokasia mempunyai dua produk penerbitan, pertama Majalah Mahasiswa Advokasia yang mengulas isu-isu nasional maupun lokal dengan mendalam dengan ciri khusus Investigasi, yang kedua Bulletin Advo-Post yang mengangkat isu-isu yang ada disekitar kampus khususnya yang terdapat di Fakultas Syari’ah.