Dalam tataran historis, awal terbentuknya Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Advokasia diawali dari kegelisahan dalam menetukan ruang untuk menuliskan ide dan gagasan. Dahulu di era orde baru, mahasiswa menjadi “benteng akhir” dan front line kekuatan perjuangan rakyat yang selalu bergerak dalam ranah perjuangan sosial (social striggle), termasuk dalam wacana dan pemberitaan dalam media massa.
LPM Advokasia yang dahulu bernama Majalah Mahasiswa (MM) Advokasia didirikan pada 18 Agustus 1992 sebagai Badan Otonom Mahasiswa (BOM) dan berada dibawah naungan Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Syari’ah--diprakarsai oleh Marzuki Wahid (Ka. Puslit Depag RI), Musoffa Irfan (Dosen Fak. Syari’ah), Umaruddin Masdar (Dir. Klik), Yasir Alimi (aktif di Asia Foundation). Seiring berjalanya waktu, MM Advokasia berganti nama menjadi Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Advokasia. Dalam mengkaji wacana atau gagasan kritis serta melekukan counter discurses terhadap rezim dengan menggunakan tabloid mahasiswa. Setelah beberapa waktu, tabloid diganti dengan majalah dan bulletin untuk memproduksi gagasan tersebut.
Di era orde baru, LPM Advokasia sempat dibredeli oleh penguasa ketika melakukan counter wacana yang membuat ”gerah” para penguasa. Namun, hal tersebut dapat disiasati dan sampai saat ini LPM Advokasia tetap eksis. Dalam melakukan pengkaderan, LPM Advokasia telah berhasil membuat kader-kadernya sebagai berikut; A. Zainal Fanani (Mantan Koord. Advokasi Nasional Persatuan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI), sekarang Hakim di salah satu pengadilan di jawa timur), Agus Slaim (Mantan Sekjend Dewan Kota PPMI Jogja, pernah magang di Majalah TEMPO), Imam Ali Bashori (Wa Sekjend Dewan Kota PPMI Jogja), Vira Mubayyinah (Mantan penyiar radio Star FM Jogja, sekarang sekretaris salah satu perusahaan nasional di Surabaya), Ahmad Munir (Redaktur Bulletin Ikhtilaf LkiS dan Koord Pers Mahasiswa PTAI Se-Indonesia untuk wilayah Jogja-Jateng), Nur Kholik Ridwan (Penulis buku dan eks Editor LKiS), Hadi S. Khulli (Penulis Novel Derap-Derap Tasbih, best Seller) dan beberapa mantan kader yang ada di parpol, LSM dan instansi pemerintahan serta berbagai prestasi yang lain yang telah diraih.
Selain didukung manajerial organisasi yang baik dan kader yang berprestasi, LPM Advokasia mempunyai prestasi tingkat nasional, yakni pada LPM Award 2005 di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung yang diselenggarakan oleh Dirjend Kelembagaan Agama Islam yang diikuti oleh LPM PTAI (Perguruan Tinggi Agama Islam) se-Indonesia. Pada event tersebut LPM Advokasia mendapatkan Juara Nominator pertama dari dua belas nominator yang ada.
Dalam wilayah distribusi gagasan, LPM Advokasia mempunyai dua produk penerbitan, pertama Majalah Mahasiswa Advokasia yang mengulas isu-isu nasional maupun lokal dengan mendalam dengan ciri khusus Investigasi, yang kedua Bulletin Advo-Post yang mengangkat isu-isu disekitar kampus khususnya yang terdapat di Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.