Diintimidasi, LPM Poros Terpaksa Take Down Berita Pemaksaan Oleh Oknum Dosen UAD

 

Unggahan terbaru LPM Poros

Reporter : Lilik Agus

Yogyakarta, LPM Advokasia-Tak banyak yang bisa dilakukan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Poros Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat mendapat banyak tekanan dari pihak kampus terkait berita yang mereka siarkan, terkait dengan oknum dosen yang meminta mahasiswanya untuk membeli buku untuk mendapatkan nilai. Mau tidak mau, mereka harus menghapus berita yang berjudul "Nilai A Seharga Buku Tiga Puluh Lima Ribu" di laman website LPM.

Adil Al Hasan, selaku Pimpinan Redaksi LPM Poros 2020-2021 menjelaskan jika berita tersebut berisi mengenai laporan terkait salah seorang oknum dosen berinisial MN yang diduga memaksa untuk membeli buku wajib Kuliah Muhammadiyah Gerakan Tajdid.


dijelaskan dalam berita tersebut, bahwa mahasiswa akan mendapat nilai rata-rata A jika membeli buku seharga Rp35 ribu itu. Sementara yang tak membeli akan mendapat nilai B-, C bahkan D.


"Kami juga sudah mengkonfirmasi ke beberapa mahasiswa ilmu komunikasi atas pembelian buku itu. Kami pun juga mengklarifikasi kepada pihak Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI)," terang Adil dihubungi Rabu (25/8/2021).

Ia melanjutkan bahwa berita tersebut sudah seimbang dan dijawab oleh pihak LPSI. Setelah berita tayang, pihak kampus meminta berita tersebut dihapus.

"Jika memang tidak terima, harusnya mereka bisa memberi klarifikasi. Tetapi mereka tidak mau dan minta harus di take-down," ujarnya.

Adil mengaku bahwa tindakan kampus yang meminta berita tersebut di-take down memaksa dan bersifat intimidatif.

Di sisi lain, Kepala Bagian Humas UAD, Ariadi Nugraha menyebut pihaknya sudah mengetahui adanya persoalan berita LPM Poros yang di-take down pihak kampus. Kendati demikian, pihaknya akan memproses permasalahan itu.

"Insyaallah hal tersebut sedang kami (universitas) proses oleh pihak terkait," singkat Ariadi.

Namun saat disinggung siapa pihak yang terkait, Ariadi tidak memberi jawaban yang pasti.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال