Hari Buruh Internasional Sebagai Ruang Ekspresi para Buruh

TITIK NOL YOGYAKARTA – Bulan Mei awal menjadi salah satu momentum bagi para Buruh di dunia khususnya di Indonesia. Kamis (01/05) kemarin, beberapa aliansi dari para Buruh dan Mahasiswa di Yogyakarta menggelar aksi damai dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional dimana peringatan hari ini menjadi sebuah wadah bagi para buruh guna menyampaikan aspirasi atau sebagai bentuk ekspresi kepada pemerintah.

Bertitik kumpul di parkiran Abu Bakar Ali Malioboro, para massa aksi memenuhi wilayah parkiran dengan spanduk dan baner tentang penolakan penggusuran dan penunututan hak bagi para buruh terutama para pekerja di kawasan Malioboro seperti pengendera becak motor, pedagang kaki lima dan beberapa buruh lainya.

Aksi yang bertajuk May Day tersebut diikuti dari beberapa golongan pekerja dan juga mahasiswa yang aktif dalam beberapa komunitas di Yogyakarta. Berangkat dari parkiran Abu Bakar Ali, para massa aksi membentuk barisan long march menuju titik nol Yogyakarta dengan membawa beberapa poster bertuliskan sindiran dan tuntutan serta mengibarkan beberapa bendera pada becak motor di Malioboro. Aksi yang diikuti kurang lebih 50 komunitas ini menyampaikan beberapa tuntutan tentang hak pekerja buruh, undang-undang ketenagakerjaan, dan kesetaraan gender.

Sepanjang barisan long march beberapa elemen dari mahasiswa dan masyarakat secara bergilir menyampaikan orasi dengan tuntutan yang khusus bagi para buruh dan beberapa tuntutan tentang sistem pendidikan sampai ke beberapa undang - undang dan revisi undang - undang yang menjadi berita ramai beberapa minggu lalu.

Selain ramaninya orasi dan beberapa penampilan musik dari para massa aksi, ada hal menarik dimana terdapat perpustakaan jalanan di sebrang titik nol Yogyakarta yang menyuguhkan ruang berkespresi seperti menggambar, membaca dan berkreasi bagi para massa aksi kemarin.

Suhar mahasiswa dari UMY yang tergabung dalam Aliansi UMY bergerak menanggapi tentang undang – undang cipta kerja yang menjadi poin utama dari aksi peringatan Hari Buruh Internasional. “selain dari beberapa tuntutan tentang buruh, kami juga mengecam tentang tindakan represif dari aparat ketika ada beberapa kawan kami diluar berusaha menyampaikan aspirasinya melalui aksi seperti ini” cetus Suhar ketika diwawancarai dengan Dita reporter LPM Advokasia. (Adv)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال