Heboh!; Tulisan Kritik Soal UKT UIN Suka Terpampang di Muka Umum



Penulis:Ramadhan Iman

Editor: Tim LPM Advokasia

Yogyakarta, Advokasia-Pagi kemarin, Kamis 29 Juli 2021, UIN Suka Jogja digegerkan dengan sebuah tulisan yang bernada kritik terhadap UKT yang diterapkan oleh kampus pimpinan Al Makin. Tulisan yang dipasang di space banner di depan gerbang kampus timur dapat dibaca jelas dari jalan raya yang ramai. Dalam narasi yang singkat, tulisan kritik tersebut memperlihatkan kekecewaan bagi orang yang menulisnya. 

"Kuliah di Balik Layar UKT Tetap Bayar

UKT Lunas Rektor Puas"

Hal ini disinyalir sebab adanya kewajiban mahasiswa untuk membayar UKT tanpa keringanan di semester ganjil. Sekalipun sudah ada perpanjangan waktu selama kurang lebih dua minggu, tampaknya hal ini belum bisa memuaskan keinginan dari pihak mahasiswa yang sempat menuntut keringanan UKT di masa pandemi. Hal ini di dorong juga dengan keputusan menteri agama terkait keringanan biaya UKT di semester ganjil tahun akademik 2021-2022, namun kampus hanya mengeluarkan kebijakan berupa perpanjangan waktu pembayaran, yang sepertinya bukan keringanan yang diidam-idamkan oleh mahasiswanya.

Di sisi lain, kampus masih belum mengeluarkan kebijakan terkait proses perkuliahan di semester depan. Namun satu yang pasti, kegiatan mahasiswa baru, mulai dari PBAK hingga Sospem dilakukan secara full-daring, sebagaimana tahun lalu. 

Dari keterangan LKM, Salah satunya Sema Mahasiswa, mengatakan bahwa mengetahui hal ini dari foto yang beredar di story WhatsApp. Azis, ketua Sema-U berujar ini adalah bentuk kritik murni terhadap kebijakan kampus.

"Jadi, sederhananya begini, mahasiswa kan punya kewajiban yang harus dilakukan, salah satunya membayar UKT, tapi mahasiswa juga punya hak yang harus didapatkan. Disinilah letak masalahnya. Kewajibannya dituntaskan secara penuh, namun hak yang didapat tidak sesuai. Saya kira ini yang menjadi sebab musabab adanya kritik di depan umum terhadap kampus. Harusnya kampus sadar diri dengan kebijakan yang belum berpihak pada mahasiswanya." Ujarnya.

Muhammad Ja'far, selaku Presiden Mahasiswa juga menanggapi hal yang sama, bahwa tulisan demikian adalah aspirasi mahasiswa yang haknya belum terpenuhi, sekalipun setelah audiensi lalu kampus mengeluarkan dua kebijakan. Dia juga mengaku tahu foto tersebut dari status WhatsApp yang beredar.

"Itu kan bentuk aspirasi juga. Kemarin dari LKM memang menuntut agar ada keringanan yang mudah, tidak dengan persyaratan yang 'mempersulit' mahasiswa. Tapi regulasi yang keluar malah tidak sesuai dengan apa yang menjadi permintaan mahasiswa. Kampus juga kelihatannya acuh tak acuh, padahal itu tulisannya kan di depan umum. Berarti kampus sudah bodoamat." Ucap Ja'far.

Di sisi lain, memang kampus tidak memberikan tanggapan apapun terkait hal ini. Sikap acuh tak acuh ini menjadi tanda tanya besar bagi mahasiswa UIN. Tulisan di banner yang menutupi foto rektor juga seperti memberi tanda bahwa rektor tidak hadir saat mahasiswanya menyampaikan aspirasi. 

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال