Advokasia.com – Aliansi Jogja Memanggil, yang terdiri dari mahasiswa, warga sipil, dan pengemudi ojek online, menggelar aksi damai di Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, pada hari Senin (01/09). Aksi ini berlangsung mulai pukul 11.00 hingga 14.00 WIB dengan konsep peserta aksi duduk secara tertib di sisi utara Bundaran UGM.
Dalam aksi tersebut, para peserta bergantian menyampaikan tuntutannya melalui orasi yang menyoroti ketidakpuasan terhadap berbagai institusi negara, seperti kepolisian, legislatif, eksekutif, dan militer. Mereka menuntut reformasi total Polri dan mengembalikan TNI ke barak. Pengusutan tuntas kasus kekerasan yang mengakibatkan kematian demonstran, serta penghentian kebijakan yang mengarah pada militerisasi ruang publik.
Aksi damai ini hadir sebagai bentuk kecaman terhadap kekerasan aparat keamanan selama unjuk rasa yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Dua korban yang menjadi simbol luka kolektif bangsa adalah Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Amikom Yogyakarta yang meninggal dunia akibat kekerasan saat aksi, dan Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang meninggal tertabrak kendaraan taktis Brimob di Jakarta.
Aksi damai yang berjalan pada satu titik di bundaran UGM tanpa melakukan long march tersebut banyak menarik perhatian terutama dengan hadirnya relawan yang keliling membagikan minuman dan mengumpulkan sampah para massa aksi.
Elang salah satu anggota aliansi Jogja memanggil yang tergabung dalam bagian pengelolaan sampah menjelaskan bahwa ada sekitar 30 trashbag yang sudah disiapkan untuk menjadi wadah sampah dari bekas botol minuman dan makanan yang dibagikan oleh relawan masyarakat dan mahasiswa.
“setidaknya ada 6 anggota yang menjadi bagian untuk mengambil sampah yang telah digunakan oleh para massa aksi” ujar Elang dalam wawancara yang dilakukan oleh reporter Advokasia.
Selain dari 6 anggota tersebut, banyak dari mahasiswa dan masyarakat yang secara sukarela ikut membantu untuk mengumpulkan sampah.
Raka mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang ikut hadir pada aksi menanggapi bahwa aksi pengumpulan sampah tersebut adalah suatu langkah awal dimana Yogyakarta mempunyai permasalahan yang terbilang serius perihal pengelolaan sampah.
“Harapanku semoga kedepannya masyarakat semakin banyak yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar dan untuk pemerintah DIY agar lebih baik lagi dalam mengelola sampah yang ada di daerah Jogja.” Pungkas Raka dalam wawancara kepada reporter Advokasia.
Reporter : Ahmad Alauddin Fakhri
Photographer : M. Ilyas Faisal Adam
Redaktur : M. Ilyas Faisal Adam